Dikisahkan Kurawa & Pandawa kedatangan seorang pertapa sakti yang mampu meramal siapa yang akan memenangkan Perang Suci Bharata Yudha kelak.
Menurut nya yang mampu memenangkan perang saudara tersebut adalah yang bisa menangkap Ki Lurah Semar Badranaya baik hidup maupun mati . Dan menyerahkan kepada nya untuk dijadikan tumbal.
Pertapa sakti yang mengaku bernama Resi Widharbo ini mampu menghipnotis kedua kubu ( Pandhawa & Kurawa ). Sehingga kedua belah pihak berlomba mendatangkan Ki Lurah dari Padepokan Karang Kadhempel tersebut.
Sesampai nya di Padepokan milik Kyai Semar , mereka berupaya memaksa Sang Kyai untuk ikut serta dibawa ke Pasewakan Agung ( Pertemuan Penting Para Punggawa Negara & Resi Widharbo ).
Tentu Ki Lurah Semar menolak mentah - mentah keinginan tidak lazim tersebut ,apalagi beliau mengetahui diri nya akan dijadikan sebagai tumbal.
Gareng , Petruk , dan Bagong , anak - anak Semar berupaya sekuat tenaga menghalangi niat jahat tersebut.
Sedikit mujur kala itu , Ki Lurah Semar sedang kedatangan tamu R. Anoman .
Limbukan & Goro - Goro sesi yang juga menarik bagi penggemar pertunjukan Wayang Kulit .
Utusan Kurawa : Kartomarmo , Saratayu , dan Kurawa lain nya dihajar oleh Anoman.
Hingga giliran R.Wrekudara & R. Arjuna yang hendak memaksa meringkus Ki Lurah , Kakak beradik : Gareng , Petruk , dan Bagong terus menghalangi nya.
Meskipun kekuatan mereka bertiga tidak sebanding dengan kesaktian Bendoro nya ( R. Arjuna & R. Wrekudara ) .
Mereka bertiga jadi bahan bulan - bulanan Wrekudara , dihajar dan ditendang babak - belur tidak karuan.
Baca juga : Sadewa Gugat
Baca juga : Sadewa Gugat
Hilang kesabaran Arjuna pada Pamomong nya / Semar , dia mengeluarkan Cemethi Kyai Pamuk untuk mencambuk Semar.
Semar sudah memperingatkan , Hey ...! Den , Raden , Bendhoro kulo !
Njenengan rumiyen kawit jabang bayi ngantos dewasa , kulo lan anak - anak kulo sing momong . Kok kebangeten ngantos tego kaleh kawulo , mpun diracuni nopo kaleh Panditho Sabrangan sing nembe Sampean kenal ?
Umpama Kyai Pamuk meniko saged ngendiko , mesti nangis Den ! Kulo ngertos sejarah e Kyai Pamuk meniko panjalmaning sinten ? Rikolo jaman sak monten , malah kulo ngertos sejarah e saking Eyang Buyut njenengan Resi Manumasa , Eyang Abiyasa , Rama Pandhu . Ingkang sedoyo kulo suwitani. Eh kok njenengan tego , Den ? Ndang Eling Ndoro !
Namun Arjuna tak bergeming , dan mencambuk Kyai Bodronoyo tanpa ampun .
Suara cambuk Kyai Pamuk menggelegar laksana guntur , cambuk sakti pemberian Dewa.
Kayu , Batu , pepohonan , lebur terkena kibasan cambuk Kyai Pamuk .
Aneh nya Kyai Semar terkena cambuk tersebut tidak lah lecet sedikit pun , dan tidak beranjak menghindar .
Tetapi Semar sudah mulai kehilangan kesabaran nya , beliau balik menantang .
Hey , Den ! Ora ming Kyai Pamuk , ayo ngaggemo Kyai Bramastho , panah peparinge Sanghyang Brahma . Obongen Semar !
Ning , pesen ku Ndoro : mangke nek Semar mati dadi awu kobong , awu ne mang gowonen . Sampean pasrah ke Resi Widarbho , syukur nek gelem di campur banyu ben diombe mesti dadi racun !
Karepe ben kalegan !
Arjuna pun terpancing dan segera mengeluarkan panah Kyai Bramastho , sementara Ki Lurah Semar memusatkan pikiran & berdoa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selesai berdoa diusap rambut kuncung nya , pertanda Ki Lurah merapal kesaktian nya .
Suara panah menggelegar menghantam tubuh Ki Bodronoyo , api pun membumbung tinggi efek daya sakti panah pemberian Dewa.
Tanpa sepengetahuan orang - orang yang menyaksikan , bersama api yang membumbung tinggi tubuh Ki Lurah 0melesat terbang ke Kahyangan Suralaya.
Mengira Semar telah mati menyisakan abu , Arjuna dibantu Kurawa membawa abu nya ke hadapan Resi Widarbo.
Sementara Anoman saat api membumbung tinggi ikut pula meloncat kedalam nya , dan diperkirakan ikut jadi abu.
Petruk , Gareng , dan Bagong berlari ke hutan sambil menangis dan terus meratapi kejadian yang menimpa ayah nya.
Mereka bertiga berjalan tak tentu arah meninggalkan wilayah Negeri Amartha sejauh nya.
Dalam perjalanan panjang nya , mereka bertemu dua Pertapa yang mengaku bernama Resi Sukmo Jati & Resi Sukmo Lelono.
Kedua Resi tersebut menawarkan bantuan kepada Ketiga Putra Semar , dan memberi tau ternyata bendoro nya : para Pandawa di tawan oleh Resi Widarbo di Astina , atas permintaan para Kurawa.
Ketiga putra Semar dibekali kesaktian , dan mereka pun bergegas ke Astina untuk menyelamatkan bendoro nya.
Sesampai nya di Astina , prajurit - prajurit Kurawa pun dihajar nya.
Tak terkecuali hingga para Ksatria Kurawa dibuat babak - belur , dan akhirnya berhasil membebaskan para Pandawa.
Namun ketika hendak meninggalkan Astina , rombongan Pandawa dan Ketiga anak Semar dihadang oleh Resi Widarbo .
Memang Resi Widharbo sakti Mandraguna , mereka keteteran menghadapi krida nya.
Resi Sukmo Lelono & Resi Sukmo Jati turun membantu anak - anak Semar dan Pandawa.
Mereka bertanding melawan Resi Widharbo . Perang tanding adu kesaktian dasyat , hingga berubah wujud.
Resi Widharbo menjadi Bathari Durga & Godha Yitma / Bathara Kathong .
Resi Sukmo Lelono berubah jadi Ki Semar dan Resi Sukmo Jati berubah jadi Anoman.
Semar yang sejati nya Dewa yang menyamar sebagai pamomong , mengancam akan menghajar Bathari Durga jika tak menarik pasukan dedemit dari Kahyangan Setra Gondho Mayit milik nya.
Dan Anoman siap menimbun Godha Yitma dengan gunung yang di pasak Wesi Kuning , menggunakan Aji Maundri.
Ketakutan Bathari Durga menghadapi Ki Lurah Badranaya , dan segera pulang ke Kahyangan Setra Gondho Mayit bersama terntara nya dari alam kajiman.
Kurawa yang ada di belakang nya , tak luput di gasak oleh Wrekudara yang sangat jengkel telah diperdaya secara licik oleh Sata Kurawa.
Kartamarma panglima utusan Kurawa , di tendang , di injak dan di banting , lalu lari pontang - panting.
Sorotayu , Aswatamo , Citraksi di hajar oleh Gathotkaca , Ontorejo , dan Setyaki .
Babak - belur lari terbirit - birit mencari selamat , pulang ke Astina.
Tancep Kayon !
( Versi Pakem Asli hanya bisa di dapatkan di Museum Wayang , Ahli yang membidangi Seni & Kasusatraan Jawa, atau pada para Dalang yang menguasai Pakem Pedalangan Wayang Kulit ).
Penulis hanya bertujuan belajar menyusun cerita ( CMIIW ...)
Comments
Post a Comment